Minggu, 18 Juli 2021

FOTO PROFIL ANIME, DILARANG BERARGUMEN! - KESALAHAN LOGIKA






 - Kesalahan Logika -


A. Pengertian

Kesalahan logika, atau biasa kita sebut sebagai "Logical Fallacy", merupakan suatu alur penalaran atau cara berpikir yang "cacat" atau "sesat".


Cara berpikir semacam ini memang kadang kita pakai secara tidak sengaja. Akan tetapi, tak sedikit pula cara berpikir ini dipakai secara sengaja oleh suatu "pihak" tertentu untuk memengaruhi orang lain, membuat pembenaran sepihak, atau lari dari masalah.


●●●


B. Macam - macam Kesalahan Logika


1. Ad Hominem

Bahasa mudah dari "Ad Hominem" adalah "mengolok - olok". Kenapa? Karena dalam cara berpikir ini, yang diserang adalah si penyampai, atau lebih tepatnya pribadi si penyampai.


Contoh :

T : Honor itu Honorer, artinya penghormatan.

A : Bukan. Menurut KBBI, Honor itu kependekan dari Honorarium, artinya upah.

T : Hah? KBBI? Emang kamu Mahasiswa Sastra pakai kaya gituan?!


Pembahasan :

T pada contoh di atas menolak argumen A bukan dengan data yang valid, melainkan dengan "merendahkan" diri si A.


---


2. Tu Quoque

Bahasa mudah dari "Tu Quoque" adalah "Kamu juga gitu". Ini adalah situasi yang mirip dengan "Ad Hominem" karena yang diserang adalah pribadi lawan. Bedanya, di sini pendapat lawan disanggah karena suatu alasan, tapi ternyata ia sendiri juga menggunakannya. Mirip orang munafik gitulah.


Contoh :

T : Referensi itu pakai buku, jangan pakai aplikasi online atau tautan dari internet.

A : Walau Online, aku ambil itu langsung dari KBBI Kemendikbud. Lagian, kamu sendiri aja juga pakai tautan dari internet, kok aku nggak boleh?

T : Nggak. Kau yang memaksaku memakainya. Kan, kau duluan yang pakai.

A : Hah?


Pembahasan :

T pada contoh di atas menolak argumen A berdasarkan caranya mengambil referensi, bukan dari kesahihan argumennya. Lalu, saat A tanya kok T juga melakukan hal yang harusnya T anggap tidak benar, T malah membenarkannya (untuk dirinya sendiri) sebab A juga melakukan hal seperti itu.


---


3. Strawman

Bahasa mudah dari "Strawman" adalah "Memelintir Argumen". Kita ambil argumen lawan, lalu kita pelintir sedemikian rupa agar argumen lawan terkesan salah atau mendukung kita.


Ini ibarat seperti membuat Boneka Jerami (Strawman). Pertama, kita merakit Boneka Jerami, kemudian kasih nama, lalu kita injak - injak sampai hancur.


Contoh :

A : Kanji Jepang itu berkembang dari Kanji Cina.

T : Nah, berarti Kanji Jepang dan Kanji Cina itu sama.

A : Siapa yang bilang?

T : Kan, kamu bilang Kanji Jepang asalnya dari Kanji Cina, ya berarti Kanji Jepang bakal sama dengan Kanji Cina.


Pembahasan :

T pada contoh di atas salah menafsirkan (bisa juga memang sengaja memelintir) argumen A, dan menggunakannya untuk menyerang A.


Maksud A di sana adalah menjelaskan bahwa Kanji Jepang itu asalnya dari Kanji Cina. Namun, T di sana malah memelintir argumen tersebut sehingga A terkesan mengatakan bahwa Kanji Jepang itu sama dengan Kanji Cina.


---


4. Red Herring

Bahasa mudah dari "Red Herring" adalah "Ngomong A, jawabnya malah B". Ini adalah cara berpikir yang membawa suatu topik yang tidak relevan dari topik yang sedang dibahas.


Contoh :

A : Honor itu kependekan dari Honorarium, artinya upah.

B : Teorimu salah. Honor artinya tetap kehormatan. Juga, soal kesamaan Kanji, itu dilihat dari huruf Kanji yang serupa, baik di depan, maupun di belakang. 


Pembahasan :

Seperti yang terpapar pada contoh di atas. Bagaimana topik seputar Kanji bisa keluar saat membahas soal "Honor"?


---


5. Anecdotal

Bahasa mudah dari "Anecdotal" adalah "Di aku beda". Ini adalah cara berpikir yang membawa - bawa sebuah pengalaman pribadi sebagai cara validasi yang sangat sahih.


Contoh :

A : Nggak ada namanya "Pahlawati" di tata bahasa baku di Bahasa Indonesia. Di KBBI aja nggak ada.

T : Ada. Di tempatku sering dipakai kok.


Pembahasan :

T berargumen bahwa argumennya benar atas dasar pengalaman pribadinya saja. Padahal, fakta di lapangan tidak berkata demikian.


---


6. Special Pleading

Bahasa mudah dari "Special Pleading" adalah "Kebanyakan alasan". Cara berpikir ini membuat pengecualian atas klaim sebelumnya yang ternyata terbukti salah.


Contoh :

T : "Honor" itu "Honorer", yang artinya penghormatan.

A : Nggak, bro. Lihat nih.


*A menunjukkan referensi valid dari argumen yang dipakainya.


A : Tuh, kan, "Honor" itu kependekan dari "Honorarium", yang artinya upah. Berarti, kamu salah.

T : Ya, wajar, bro. Kan, aku nggak lihat referensi manapun.


Pembahasan :

Argumen T di sana sudah salah karena fakta berkata lain. Namun, T berusaha mewajarkan kesalahannya dengan suatu alasan agar itu menjadi pengecualian (wajar bila dia salah). Intinya, T nggak mau kelihatan kalau dia salah.


---


7. Slippery Slope

Bahasa mudah dari "Slippery Slope" adalah "Efek Berantai" / "Efek Domino". Ini adalah cara berpikir bahwa suatu hal kecil dapat berakhir ke sebuah konsekuensi yang besar (Biasanya ini mengarah ke hal negatif dan bertujuan untuk memberikan rasa takut yang berlebihan).


Contoh :

Jika kita menciptakan robot - robot ber-AI tinggi, maka suatu hari, para robot itu akan melampaui manusia. Akhirnya, para robot itu akan membuat umat manusia ke arah kebinasaan.


Pembahasan :

Argumen di atas menganut efek domino yang belum terbukti akan kebenarannya karena baru atas perkiraan saja.


Untuk membuat argumen di atas bernilai benar, perlu dibuktikan hubungan dari satu kausal ke kausal yang lain (Misal : dari A ke B, dari B ke C, dan seterusnya).


---


8. False Dichotomy

Bahasa mudah dari "False Dichotomy" adalah "Hitam dan Putih". 


Kita tahu hidup kita penuh warna yang mana juga memiliki keanekaragaman gradasi di dalamnya. Itu seperti halnya argumen.


Ini adalah cara berpikir yang membuat kesimpulan "Kalau bukan A, maka itu B" tanpa melihat adanya kemungkinan lain.


Contoh :

X : Aku nggak suka Kamen Rider Zi-O.

Z : Kamu pasti Elitis Heisei Phase 1.


Pembahasan :

Hanya karena X menyatakan A, belum tentu X kontra terhadap pendapat B. Bisa jadi, ada kemungkinan C, D, E, dsb.


Untuk kasus di atas, X tidak suka Kamen Rider Zi-O mungkin bisa dari segi kostumnya, plot ceritanya yang kurang rapi, atau faktor - faktor lainnya.


---


9. Bandwagon

Bahasa mudah dari "Bandwagon" adalah "Banyak yang gitu kok". Cara berpikir ini menganggap suatu hal menjadi benar hanya karena banyak orang yang menganggapnya benar.


Contoh :

X : Kok kamu bohong sih sama pacar kamu?

Z : Ya, kali cuma aku aja pernah bohong sama pacarku. Banyak, bro, pasangan di luar sana yang pernah bohong juga.


Pembahasan :

Hal ini terjadi saat kuantitas membuat fakta tersingkir. Fakta tak lagi dipandang hanya karena suatu hal yang tak berdasar. Suatu momen kala ego ingin menang, dan itu didukung oleh banyak orang serupa.


---


10. Appeal To Popularity

Bahasa mudah dari "Appeal To Popularity" adalah "Semuanya juga gitu kok". Cara berpikir ini menganggap suatu hal menjadi benar hanya karena banyak orang tengah melakukannya.


Contoh :

X : Kok kamu nggak pakai masker? Kan lagi Pandemik kaya gini. Bahaya, lho.

Z : Tuh, lihat mereka semua. Mereka juga nggak pakai masker. Jadi, enggak apa - apa.


Pembahasan :

Hal ini terjadi saat kuantitas orang yang sedang bertindak membuat fakta tersingkir. Fakta tak lagi dipandang hanya karena suatu hal yang tak berdasar tengah dilakukan. Suatu momen kala ego ingin menang, dan itu didukung oleh banyak orang serupa yang sedang melakukannya.


Perbedaan Appeal To Popularity dengan Bandwagon adalah waktu saat suatu kasus dijadikan alasan : 

● Appeal To Popularity → Apa yang menjadi alasan tengah dilakukan oleh orang banyak atau sedang menjadi "Trending" untuk saat ini.

● Bandwagon → Apa yang menjadi alasan pernah dilakukan oleh kebanyakan orang, tak peduli kapan itu terjadi.


---


11. Appeal To Authority

Bahasa mudah dari "Appeal To Authority" adalah "Ikut - ikutan". Cara berpikir seperti ini beranggapan bahwa suatu argumen bernilai benar hanya karena ada orang berpengaruh yang mengatakannya.


Contoh :

X : Siapa negara terbaik?

Z : Negara A, bro.

X : Alasannya?

Z : Pemimpin Negara A mengatakan bahwa negaranya merupakan negara terbaik dari semua negara yang ada.


Pembahasan :

Argumen dari Z belum bisa dibuktikan kebenarannya karena hanya menitikberatkan pada otoritas seseorang, bukan dari bukti konkretnya.


Hal ini tentu berbeda dengan kejadian "merujuk pada para ahli" yang lazim ditemui dalam penelitian ilmiah. Apabila kita merujuk pada para ahli, kita berusaha mengambil data yang mendukung klaim tersebut, bukan hanya menyebutkan nama mereka sebagai dasar pembenaran, dan menelannya secara mentah - mentah.


Hal ini juga tidak sama jika itu dikatakan oleh seseorang yang benar - benar ahli di bidang tersebut. Misalnya, bila mengambil perkataan polisi untuk menangani suatu kasus kriminal, mengambil perkataan guru atau dosen untuk menangani persoalan belajar - mengajar, dsb.


---


12. Appeal To Emotion

Bahasa mudah dari "Appeal To Emotion" adalah "Bayangkanlah!". Cara berpikir ini menutupi atau menggantikan argumen yang valid dengan memanipulasi respons emosional.


Contoh :

Z : Kok kamu nggak berangkat kuliah?

X : Males, bro.

Z : Ya jangan gitulah, bro. Banyak lho orang di luar sana yang pengen kuliah tapi nggak pernah kesampaian.


Pembahasan :

Dari contoh di atas, daripada menunjukkan akibat nyata bila seseorang malas kuliah, Z malah memilih X untuk membandingkan nasibnya dengan mereka yang kurang beruntung di luar sana.


---


13. Appeal to Nature

Bahasa mudah dari "Appeal to Nature" adalah "Ikut harfiahnya aja". Cara berpikir ini percaya bahwa sesuatu itu benar atau valid karena sifat "natural"-nya memang seperti itu.


Contoh :

X : Kok kamu nggak memvaksin anakmu?

Z : Ngapain divaksin segala? Kan tubuh itu secara alami memproduksi antibodi. Dari situ, imunitas bisa didapatkan. Lagian, harusnya vaksin itu dilarang karena nggak alami atau sesuai kodratnya.


Pembahasan :

Z pada contoh di atas membuat argumen penolakan dengan alasan hukum alam, yang mana juga tidak tepat tempatnya, serta tidak melihat fakta - fakta yang lain. Misalnya, tidak semua orang tubuhnya dapat menghasilkan antibodi tepat waktu karena memiliki kelainan, kurang gizi, atau faktor lainnya.


---


14. No True Scotsman

Bahasa mudah dari "No True Scotsman" adalah "Bukan golongan kami". Ini adalah cara berpikir untuk mempertahankan sebuah generalisasi sekuat mungkin, bahkan sampai menolak semua hal yang menyimpang dari generalisasi tersebut. Metode ini biasanya dipakai untuk "cuci tangan".


Contoh :

Z : Semua anggota Fandom A nggak pernah ribut.

X : Kemarin aku nemu anggota Fandom A ribut sama anggota Fandom B.

Z : Berarti dia bukan anggota Fandom A.


Pembahasan :

Kesalahan yang terjadi di sana adalah menolak bukti valid agar kebersihan dari suatu kelompok tetap terjaga. Jadi, mau dikasih bukti sesahih apapun, tetap bakal dimentahkan.


---


15. Personal Incredulity

Bahasa mudah dari "Personal Incredulity" adalah "Ilmunya tak sampai". Cara berpikir seperti ini menolak suatu argumen karena itu berada di luar daya pikirnya.


Contoh :

X : Padahal aku sudah berlatih mati - matian, kok masih bisa kalah?

Z : Kamu kena kutukan kali.


Pembahasan :

Karena ada suatu hal yang telah terjadi dari sebuah kenyataan yang tidak bisa dijelaskan karena ketidakmampuan dalam menganalisisnya, maka mengabaikan hal itu menjadi pilihannya.


Cara menangani atau mencegah agar hal ini tak terjadi adalah dengan meningkatkan wawasan dan lebih berhati - hati dalam berucap.


---


16. Burden of Proof

Bahasa mudah dari "Burden of Proof" adalah "Buktikan salahku di mana!". Cara berpikir berupa melemparkan beban pembuktian kepada lawan.


Contoh :

Z : Anime A itu plotnya rapi banget.

X : Kok bisa?

Z : Emang nggak rapinya di bagian mana?


Pembahasan :

Apabila pembuat argumen tidak dapat membuktikan bahwa argumennya itu benar, lalu membuat lawan harus mencari kesalahannya agar membuat argumennya salah, itu adalah hal yang keliru.


Orang yang harus menunjukkan kebenaran dari suatu argumen adalah pengutara argumen itu sendiri.


---


17. False Cause

Bahasa mudah dari "False Cause" adalah "Cocoklogi". Ini adalah cara berpikir yang mengait - kaitkan suatu kejadian terhadap suatu sebab yang belum tentu atau bahkan sama sekali tidak memiliki korelasi dengan yang berkaitan.


Contoh :

Z : Jangan nonton Anime MM, bro.

X : Lho? Kenapa?

Z : Kemarin saat ada yang nonton, terjadi gempa bumi di sana.


Pembahasan :

Ada kalanya 2 hal terjadi beriringan karena suatu kebetulan. Oleh karena itu, perlu dicari mana saja yang saling berkaitan, dan yang tidak berkaitan.


---


18. Circular Reasoning atau Begging the Question

Bahasa mudah dari "Circular Reasoning" atau "Begging the Question" adalah "Muter - muter terus". Cara berpikir ini adalah membuat suatu pernyataan di awal, lalu pernyataan itu digunakan pula sebagai kesimpulan di akhir.


Contoh :

Z : Admin nggak pernah salah.

X : Kok bisa?

Z : Karena ada admin yang bilang gitu.

X : Apa buktinya kalau dia memang serius ngomong gitu?

Z : Karena admin nggak pernah salah. 


Pembahasan :

Argumen pada contoh di atas berputar - putar pada "Jika A benar, maka B benar". Juga, "Jika B benar, otomatis A benar".


Tak ada bukti valid yang muncul di sana yang menjelaskan "mengapa admin nggak pernah salah".


---


19. Loaded Question

Bahasa mudah dari "Loaded Question" adalah "Pertanyaan jebakan". Ini adalah suatu cara dalam mengajukan pertanyaan, tapi disertai dengan praduga yang implisit sehingga penjawab tidak bisa terlihat tak bersalah.


Contoh :

Meski Z tahu bahwa X tidak pernah menonton Hentai, tapi Z mengajukan pertanyaan seperti ini ...

Z : Bro, apa kamu sudah berhenti nonton Hentai? Sudah atau belum?

X : ...


Pembahasan :

X di sini, walaupun dia menjawab "belum" karena memang "tidak pernah menonton", tetap saja X akan mendapat pandangan bahwa "X pernah menonton Hentai".


---


20. Ambiguity

Bahasa mudah dari "Ambiguity" adalah "Mengamburkan kebenaran". Ini adalah suatu cara dalam penggunaan bahasa yang ambigu atau bermakna ganda untuk menyamarkan kebenaran.


Contoh :

Hakim : Kenapa kamu belum membayar denda parkir?

Z : Saya tidak harus membayar karena tertera tanda "Fine for parking here".


Pembahasan :

Z menggunakan keambiguan suatu kalimat dari sebuah rambu untuk membuat tindakannya seolah benar.


Perbedaan Ambiguity dengan Strawman adalah apa yang diserang (dipelintir) : 

● Ambiguitas → Memelintir fakta atau kebenaran yang ada di lapangan.

● Strawman → Memelintir argumen lawan.


---


21. Gambler's Fallacy

Bahasa mudah dari "Gambler's Fallacy" adalah "Kali ini, pasti bukan itu". Ini adalah cara berpikir manakala apabila suatu hal acak menghasilkan hasil yang sering, maka hasil selanjutnya akan berpeluang berbeda.


Contoh :

Ada orang main lempar koin. Hasil dari 9 kali lemparan pertama adalah "kepala". Nah, pada percobaan ke-10, mulai terpikir bahwa hasil yang keluar selanjutnya adalah "ekor", sebab "kepala" sudah sering keluar.


Pembahasan :

Cara berpikir semacam ini ibarat bermain judi, atau biasa dilakukan saat bermain judi. Cara berpikir ini cacat karena lebih menitikberatkan pada suatu "keberuntungan", alih - alih menganalisis sebuah alasan yang lebih masuk akal.


---


22. Texas Sharpshooter

Bahasa mudah dari "Texas Sharpshooter" adalah "Pilih - pilih". Ini adalah cara berpikir yang hanya memilih fakta atau bukti yang mendukung argumennya saja.


Contoh :

Seorang wirausahawan melakukan aneka ragam bisnis. Dari aneka bisnis itu, ada sebuah bisnis yang sangat sukses. Dari situ, si wirausahawan itu berubah menjadi motivator dan menggembar - gemborkan kisah suksesnya saja, tanpa memberitahukan apa saja kegagalan yang pernah dirinya alami. Orang yang melihatnya pun menjadi percaya bahwa dia itu adalah seorang wirausahawan yang selalu sukses.


Pembahasan :

Cara berpikir seperti ini salah karena dapat memberikan ilusi logika. Hanya memandang satu sisi tanpa melihat sisi lainnya, tentu saja akan membuat hasil yang tidak tepat, terlebih jika itu sampai diikuti oleh orang lain.


---


23. Middle Ground

Bahasa mudah dari "Middle Ground" adalah "Ambil saja jalan tengahnya". Ini adalah cara berpikir yang merasa bahwa kebenaran itu berada di titik tengah antara dua argumen.


Contoh :

Z merekomendasikan untuk melawan si A. Lalu, X merekomendasikan untuk mendukung si A. Dari kedua argumen itu, jalan terbaik yang dipilih adalah tidak melakukan apa - apa (Lihat dan amati saja).


Pembahasan :

Cara berpikir seperti ini biasanya dipakai untuk "cari aman" atau saat sulit memutuskan sesuatu yang sedang berkonflik. Hal ini kurang tepat karena seperti mencoba lari dari suatu masalah.


Cara berpikir ini bisa bernilai benar apabila telah dilakukan pengujian sehingga memilih "jalur tengah" memang cara terbaik untuk dilakukan.


---


24. Fallacy Fallacy

Bahasa mudah dari "Fallacy Fallacy" adalah "Karena argumenmu cacat, maka tidak dianggap". Cara berpikir ini menganggap suatu argumen otomatis salah hanya karena penarikan kesimpulan yang salah.


Apa!? Jadi, meskipun lawan memiliki kesalahan dalam membuat argumen, itu tak bisa membuat kita langsung benar?

Memang aneh, sih. Akan tetapi, nyatanya memang gitu.


Lalu, buat apa coba kita belajar kesalahan berpikir segitu banyaknya ini?

Jangan pesimis dululah. Ayo kita cek dulu apa maksudnya.


Contoh :

X : Eh, jangan makan makanan manis banyak - banyak deh. Entar jadi gendut lho. Bahkan, bisa kena diabetes.

Z : Ah, masa sih?

X : Iya, kemarin, tetanggaku yang seorang bupati bilang gitu.

Z : Aha! Kamu baru saja melakukan Kesalahan Logika, yaitu "Appeal To Authority". Jadi, argumenmu tidak benar karena cacat. Bodo amat kalau gitu.


Pembahasan :

Tidak bisa dipungkiri bahwa si X memang melakukan Kesalahan Logika, yaitu "Appeal To Authority". Akan tetapi, nyatanya, makan makanan manis secara berlebihan memang bisa membuat gendut, bahkan dapat menimbulkan penyakit diabetes. Akibatnya, si Z ikut terkena Kesalahan Logika pula, yaitu "Fallacy Fallacy".


●●●


Sekian, terima kasih atas waktunya.


Silakan koreksinya jika ada yang kurang tepat.

Rabu, 14 Juli 2021

Review film MARVEL STUDIOS BLACK WIDOW (2021) - Penampilan terakhir Natasha di MCU


Black Widow (2021) poster




Black Widow review 

SPOILER ALERT!!! 

Bagi yang belum nonton silakan klik di bawah ini.

Nonton film BLACK WIDOW (2021) FULL MOVIE - GRATIS


Akhirnya setelah sekian lama aku gk nulis review lagi hehe dan setelah penantian dan delay 1 tahun akhirnya aku bisa menonton film yang dari duluuuu aku tunggu yaitu Black Widow. Akhirnya Disney membuat film solo yang orang2 inginkan dari dulu. Walau sudah dibuat tapi sebenarnya sudah terlambat bagi Disney untuk menggarap film ini soalnya hilangnya hype para fans dengan karakter Natasha Romanoff soalnya karakternya sudah mati di Endgame. Karakter Natasha sebenarnya sudah agak tidak relevan lagi.


Secara personal aku benar2 menyukai Scarlett Johansson sebagai aktris dan performa sebagai Natasha Romanoff bener2 fantastis… menurutku dia itu udah emang born to be the one and only Black Widow. Sudah dipastikan dengan performa Scarlett selama ini, tidak bisa diragukan aku pasti akan menikmati film ini walau aku juga sadar ini akan menjadi film yang pointless seperti film2 spinoff mcu lainnya. But hey at least aku bisa melihat Scarlett sebagai Black Widow untuk yang terakhir kalinya, kan? Itung2 fanservice. 


Secara keseluruhan film ini menggunakan formula film2 mcu selama ini: cast yang beragam, koreografi yang keren, ledakan, dan big over the top cgi last act dan tentu saja build untuk project2 masa depan mcu… tipikal sekali. Terlepas dari hal itu semua film ini cukup medioker at its best. Terkadang film ini berusaha menjadi lucu tapi sedetik kemudian ingin menjadi serius, script film ini terkadang punya kualitas yang naik turun juga, sinematografi dan editing cukup biasa tapi juga sewaktu2 bisa menjadi cukup keren dan refreshing, aku juga suka overall scoringnya, dan juga performa para castnya juga sebenarnya cukup ok. Walau aku senang melihat Scarlett sepanjang film tapi aktingnya cuma itu2 aja, tidak ada yang terlalu spesial dan baru, beruntungnya Florence Pugh yang memerankan Yelena Belova mampu membawa mood disetiap scene yang dia masuki, dia lucu dan menarik, dia punya momen rapuh tapi tidak membuatnya terlihat lemah dan rata2 jokes2 yang lucu itu keluar dari linenya Yelena. Dia benar2 standout di film ini and I gave her credit. (dia pemeran utama di Midsommar btw)


Nah, sesi ini sebenarnya cuma isinya lebih ke rant dan unek2 aja… yaitu seperti film Disney dan film2 superhero pada umumnya… film ini benar2 middle finger untuk kaum lelaki. Like hanya ada 3 karakter cowok disini dan mereka semua diperlakukan dengan sampah. Red Guardian? Captain America versi rusia? Mengharapkan dia di film ini? Fear no more, dia jadi samsak roasting bahkan sampe ditojok sama karakter utama lain. Dia gendut dan menjijikan, selalu berusaha lucu walau kadang2 memang-, dan yang paling mengecewakan dia bahkan gk pernah menang dan selalu dihajar oleh orang yang lebih “superior”, karakternya benar2 wasted disini. Karakter temennya Natasha yang suka ngebantu dia... aku gk tau gunanya apa di itu film dan bahkan dia dapat character posternya sendiri padahal perannya itu gk ada lol. Antagonis utama? Drekov? Well dia cuma bapak2 tua yang lemah, egonya gede, cuma jahat pokoknya dan tidak pantas untuk dijadikan antagonis yang menantang dan menari bagi Black Widow.


Sekarang aku pen ngomongin Taksmaster, penjahat yang udah lumrah di komik2 marvel. Punya kemampuan mimicking gerakan musuhnya dengan photographic reflexesnya tentunya bisa menjadi antagonis yang sempurnya bagi Natasha, bukankah begitu? Well fear no more soalnya dia cuma bakal jadi penjahat mcu yang terlupakan lainnya. Jujur saja, aku lumayan suka scene awalnya, dia benar2 terlihat sebagai seorang ancaman, ditambah dengan musik yang intense, membuatku terpukau saat fight scene pertamanya muncul dan sayangnya antiklimaks di akhir film. Taksmaster itu karakter yang paling wasted potential termasuk Red Guardian. Plus twistnya lagi… sumpah gk jelas dan bikin garuk2 kepala. 


Don't get me wrong, setelah semua itu aku masih tetep enjoy filmnya pas aku nobar dengan temanku.


Ceritanya sebenarnya dibuka cukup serius dan grim dan overall promising, mirip2 tone the Winter Soldier dan sebenarnya banyak kemiripan sebenarnya kalo dipikir2 wkwkw tapi jika dibandingkan, film ini jauh dibawah the Winter Soldier. Plot dari film ini sebenarnya standar film2 espionage ala2 Jason Bourne ripoff yang sudah dipakai di film2 lainnya. Dia juga punya subplot tentang keluarga lamanya blablabla yang menurutku cukup oke walau rada agak distracting kalo digabungin dengan plot espionage utamanya wkwkw.


Yap seperti dugaanku film ini memang bakal jadi film spinoff pointless medioker mcu lainnya dengan plot yang dangkal tanpa memberikan hal yang baru, tidak memberikan efek apa2 bagi mcu secara keseluruhan tapi mempunyai adegan bertarung yang over the top big cgi and explosion, dan tambahan juga diversity propaganda yang ditaruh dengan cukup absurd, distracting, and to the point insulting yang mulai dari cast sampai orang dibalik layar itu sendiri. 


Disutradarai oleh Cate Shortland yang selama ini film2 yang dia sutradarai cuma film low budget yang orang gk pernah dengar dan jujur agak aneh dan membuatku bertanya2 kenapa orang dengan resume seperti itu mendapat tanggung jawab untuk menggarap film blockbuster 200 juta dollar. Dan ini tidak pertama kalinya Disney melakukan ini. Rata2 film Disney itu jelek karena orang yang dibalik layar rata2 memang orang sebenarnya kurang “pengalaman”. Don’t get me wrong, bisa saja mereka dapat memberikan hasil yang cukup fantastis, tapi apakah gk aneh kalau korporat segede Disney mempercayakan project2 mereka dengan orang2 yang resumenya masih belum bisa terjamin… I mean, it’s a bold move. Cuma potensi untuk gagalnya lebih tinggi gambingnya gitu. Jika misalnya mereka menyewa sutradara yang udah gede seperti anggaplah walau gk mungkin the Russo Brothers yang udah ngegarap The Winter Soldier, Civil War, Infinity War, Endgame. Mereka punya potensi untuk gagal, iya… tapi lihat lagi hasil karya mereka, kekhawathiranmu akan kegagalan mereka jadi makin pudar karena kau sudah tau kemampuan mereka dan apa yang mereka bisa. But I don’t know, this is just my opinion.


Walau aku emang sudah duga bakal jadi seperti ini, aku sebenarnya tetap kurang gk terima dengan hasil medioker untuk film ini, apalagi untuk Natasha Romanoff. Percaya atau tidak, aku sebenarnya pengen film ini untuk sukses bukan hanya secara finansial, tapi sebagai film dan karya seni itu sendiri, aku juga ingin Black Widow bisa mendapatkan pengakuan yang sepantasnya dia dapatkan dan menjadi ucapan selamat tinggal yang memorable daripada membuatnya mati gara2 jatuh dari jurang. Alih2 itu yang aku dapat cuma film film action medioker dengan konklusi yang antiklimaks dan pointless, eksekusi yang stengah2, wasted character potentian, dan lebih fokus untuk buildup project futurenya marvel serta pemaksaan unsur feminisme. film yang tidak punya ambisi apa2, dibuat oleh orang yang seharusnya tidak dipercayakan untuk project sebesar ini menuju pada akhirnya membuang2 kesempatan yang sudah ada... 


Rasanya sedih banget setelah bertahun2 berlalu menunggu film solo Black Widow dan yang kita dapat rasanya mending gak usah sama sekali.


Jadi untuk akhir secara berat hati aku kasih film ini rating 6/10


(itupun gara2 action yang keren, cgi over the top, musik intense, dan performa Natasha juga Yelena yang mengangkat film ini dan membuatnya menjadi punya watch value)

Review Film LOKI (2021) Marvel Studio's Series on Disney Plus




 LOKI

Directed By : Kate Herron

 

MENGANDUNG SPOILER!!! 

Yang belum nonton, klik dulu di bawah.

Tonton Loki Full Episode (2021) Gratis


Finally! Season pertama Loki ditutup dengan kejelasan untuk masa depan MCU. Like usually, selama season berjalan, intensitas yang diberikan Kate Herron memang tidak padat, dikarenakan konsep cerita Loki itu menjelaskan apa yang terjadi daripada memfocuskan pada sepak terjang Loki itu sendiri.


Konsep dalam Loki ini memiliki dasar cerita yang penting, mengenalkan secara detail alur Sacred Timeline. Yang cerdas adalah bagaimana Kate Herron menempatkan informasi Sacred Timeline dalam episode awal. Pemaparan alur penting ini memudahkan audience mencerna sebelum masuk dalam alur yang lebih rumit.


Setelah pemanasan dalam memahami pengenalan Sacred Timeline, semakin kesini series Loki mengekspand sebuah universe yang sudah digaungkan MCU sejak berakhirnya event dalam Avengers : Endgame. Kerumitan yang ada, coba diobati oleh kejutan - kejutan fresh yang diselipkan Kate Herron. Timeline MCU berhasil dicreate dalam series kali ini. Loki sejatinya menjadi pondasi baru MCU untuk memulai konsep Multiverse.


God Of Mischief dibuat dengan pendalaman karakter yang lebih penasaran. Kate Herron tampaknya mau menumbuhkan sisi lain dari Loki terlepas dari karakter Loki yang sudah terbentuk dalam Trilogy Thor dan Avengers pertama. Jadi ini langkah cerdas untuk melihat sisi yang coba diekspos oleh Kate Herron.


Ada begitu banyak hal baru yang di reveal series besutan Kate Herron ini. Mulai dari Sacred Timeline, TVA, Timekeeper, dan Nexus Event. Element - element baru inilah yang mengangkat series kali ini begitu menarik.


Chemystry Tom Hiddleston dan Sophia Di Martino terjalin begitu baik. Love - Hate Relationship antara Loki dan Sylvie menjadi bumbu tambahan untuk tetap menantikan kejutan apalagi yang disiapkan oleh Marvel Studios.


Well, Loki menjadi pondasi dasar MCU serta gerbang pembuka untuk Marvel mengenalkan lebih dan lebih lagi keberagaman dalam MCU.

Selasa, 13 Juli 2021

GRUP WHATSAPP PERTEMANAN ONLINE



Yuk klik Di sini untuk gabung grup WA. Akan ada kejutan menarik dari admin. Ikuti terus petunjuk link nya ya. 


Atau bisa langsung klik di bawah ini :

Masuk Grup WhatsApp


Atau anda bisa menghubungi para member grup tersebut dengan langsung menghubunginya secara pribadi. Klik pada nomor tertera di bawah ini.


Arini 087811269xxx

Dona 089855678xxx

Ratna 085277861xxx

Anggita 085388871xxx

Florence 085277651xxx

Windi 088717617xxx

Fitri 085222311xxx

Dhea 085216667xxx

Shiren 085699899xxx

Sebelumnya...                        Berikutnya...





Senin, 12 Juli 2021

Hanya Ilmuwan Asing Yang Bekerja Di Laboratoriim Wuhan Tepat Sebelum Virus Covid-19 Tersebar.




Ilmuwan Wuhan dan Dokter Bernard. 

Klik informasi penting ini


Danielle Anderson bekerja di laboratorium paling terkenal di dunia, hanya beberapa minggu sebelum kasus Covid-19 pertama, yang diketahui muncul di pusat Cina. Namun, virologi Australia ini masih terkejut dengan apa yang terjadi setelahnya.

Anderson adalah satu-satunya ilmuwan asing yang melakukan penyelidikan di laboratorium BSL-4 dari Institut Virologi Wuhan, laboratorium Daratan Tiongkok pertama yang diperlengkapi untuk mengelola patogen paling fatal di planet ini. Tugas terakhirnya berakhir pada November 2019, memberi Anderson perspektif di tempat yang menjadi titik pada apa yang membuat pandemi terburuk di abad ini terjadi.

Munculnya virus ini di kota yang sama di mana para ilmuwan institut, yang menggunakan peralatan perlindungan kaki-ke-kepala, mengetahui bahwa keluarga virus yang benar telah memicu spekulasi bahwa virus dapat disaring dari laboratorium, mungkin a Melalui personel yang terinfeksi atau terkontaminasi. Objek, kurangnya transparansi Cina sejak awal wabah menyebabkan kecurigaan, yang ditangkap oleh Amerika Serikat. Dia mengubah upaya untuk menemukan asal usul virus, yang sangat penting untuk mencegah pandemi di masa depan, menjadi bidang tambang geopolitik.
Pekerja laboratorium dan direktur penyakit menular baru yang muncul, Shi Zhengli, mantan kolega Anderson dijuluki 'Bawoman' karena karyanya menghantam virus di gua, sekarang tertutup kontroversi. Amerika Serikat telah mempertanyakan keamanan laboratorium dan menuduh para ilmuwan terlibat dalam penelitian kontroversial ini dengan memanipulasi virus dengan cara yang bisa membuatnya lebih berbahaya.

Ini sangat kontras dengan tempat yang dijelaskan oleh Anderson dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg News, yang pertama di mana ia berbagi detail tentang pekerjaan di laboratorium. Setengah dari kebenaran dan informasi yang terdistorsi telah menyembunyikan perhitungan yang tepat dari fungsi dan kegiatan laboratorium, yang lebih rutin daripada yang dijelaskan di media, katanya.

"Ini tidak membosankan, tetapi itu adalah laboratorium reguler yang bekerja dengan cara yang sama dibandingkan laboratorium keamanan tinggi lainnya," kata Anderson. "Apa yang orang katakan tidak seperti itu."

Sekarang, di Institut Infeksi dan Imunitas Peter Dohery Melbourne, Anderson mulai berkolaborasi dengan para peneliti Wuhan pada tahun 2016, ketika menjadi Direktur Ilmiah Laboratorium Biosecurity di Sekolah Duke-Nus Singapura. Penelitian, yang berfokus pada mengapa virus fana seperti Ebola dan Nipah tidak menyebabkan penyakit di kelelawar di mana mereka terus-menerus beredar, menyelesaikan studi yang sedang berlangsung di Lembaga Cina, yang menawarkan dana untuk mempromosikan kolaborasi internasional.
Karier Anderson telah membawanya ke seluruh dunia. Setelah mendapatkan gelar sarjana dari Universitas Deakin di Geelong, Australia, ia bekerja sebagai teknisi laboratorium di Farber Cancer Institute di Boston, kemudian kembali ke Australia untuk menyelesaikan gelar doktor di bawah pengawasan virologi terkemuka John Mackenzie dan Linfa Wang. Dia membuat Sebuah pekerjaan postdoctorate di Montreal, sebelum pindah ke Singapura dan kembali bekerja dengan Wang, yang menggambarkan Anderson sebagai "sangat berkomitmen dan berdedikasi", dan memiliki kepribadian yang mirip dengan Shi.

"Keduanya sangat kuat dengan standar moral yang tinggi," kata Wang melalui telepon dari Singapura, di mana ia adalah Direktur Program Penyakit Menular baru di Sekolah Duke-Nus. "Aku sangat bangga dengan apa yang bisa dilakukan Danielle. Apa yang harus dilakukan."

Anderson berada di Wuhan ketika para ahli percaya bahwa virus itu, yang sekarang dikenal sebagai SARS-COV-2, mulai menyebar. Kunjungan harian selama periode akhir 2019 tempat ini dekat dengan banyak orang lain yang bekerja di pusat penelitian berusia 65 tahun. Ini adalah bagian dari kelompok yang bertemu setiap pagi di Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok untuk naik bus yang membawanya ke Institut sekitar 20 mil jauhnya.
Sebagai satu-satunya orang asing, Anderson sangat menonjol, dan mengatakan peneliti lain mengamatinya.

"Kami pergi bersama, kami makan siang, kami bertemu di luar laboratorium," katanya.
Sejak kunjungan pertamanya sebelum beroperasi secara resmi pada 2018, Anderson terkesan dengan laboratorium Biokontainmen maksimum di Institut. Bangunan beton bergaya bunker ini memiliki keamanan biologis terbesar, dan membutuhkan udara, air, dan limbah untuk disaring dan disterilkan sebelum meninggalkan instalasi. Ada protokol dan persyaratan yang ketat yang dirancang untuk menjaga patogen yang dipelajari, kata Anderson, dan para peneliti menyerahkan 45 jam pelatihan untuk disertifikasi untuk bekerja secara mandiri di laboratorium.

Memasuki dan di luar instalasi adalah bisnis koreografi yang cermat, katanya. Output dibuat sangat rumit dengan persyaratan pemandian kimia dan kamar mandi pribadi, waktu yang direncanakan dengan benar.
Disinfektan khusus.

Aturan ini berkewajiban di seluruh laboratorium BSL-4, meskipun Anderson mendaftarkan perbedaan dibandingkan dengan fasilitas serupa di Eropa, Singapura dan Australia, di mana ia bekerja. Laboratorium Wuhan menggunakan metode khusus untuk membuat dan memantau desinfektan setiap hari, sebuah sistem yang terinspirasi oleh Anderson untuk diperkenalkan ke laboratoriumnya sendiri. Ini terhubung melalui headset ke kolega Anda di pusat komando laboratorium untuk memungkinkan langkah-langkah keamanan komunikasi dan keamanan yang konstan dirancang untuk memastikan bahwa tidak ada yang salah.

Namun, pendekatan pemerintah terhadap Trump pada tahun 2020 dalam gagasan virus melarikan diri dari fasilitas Wuhan menunjukkan bahwa ada sesuatu yang salah di Institut, satu-satunya yang berspesialisasi dalam virologi, virus patologi dan teknologi virus dari sekitar 20 penelitian biologis dan biomedis. lembaga. Dari Akademi Sains Cina.

Ahli virologi dan penyakit menular pada awalnya menolak teori tersebut, mengamati bahwa virus bergerak dari hewan ke manusia secara teratur. Tidak ada bukti yang jelas tentang genom SARS-COV-2 yang telah dimanipulasi secara artifisial, atau bahwa laboratorium menyimpan strain leluhur virus pandemi. Pengamat politik menunjukkan bahwa tuduhan memiliki dasar strategis dan dirancang untuk menekan Beijing.

Namun, tindakan China mengajukan pertanyaan. Pemerintah menolak untuk mengizinkan para ilmuwan internasional di Wuhan pada awal tahun 2020 ketika wabah itu jamur, termasuk para ahli dari pusat pengendalian dan pencegahan penyakit, yang sudah ada di wilayah tersebut.

Beijing melarang para ahli dari Organisasi Kesehatan Dunia di Wuhan selama lebih dari setahun, dan kemudian hanya memberikan akses terbatas. Laporan akhir dari tim WHO, yang ditulis dan diperiksa oleh para peneliti Cina, menggarisbawahi kemungkinan kebocoran laboratorium. Sebaliknya, dikatakan bahwa virus dapat diperluas melalui kelelawar melalui hewan lain, dan memberi kepercayaan pada teori Cina yang disukai bahwa virus dapat ditransfer melalui makanan beku.

Kebingungan Cina membuat orang asing mempertimbangkan kembali pendirian mereka. Bulan lalu, 18 ilmuwan yang menulis dalam sains mencatat investigasi asal Covid-19 yang akan memberikan pertimbangan seimbang tentang kemungkinan kecelakaan laboratorium. Bahkan Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan teori laboratorium belum banyak dipelajari.

Tetapi pertimbangan presiden Amerika Serikat, Joe Biden pada gagasan itu, yang sebelumnya ditolak oleh banyak orang sebagai teori konspirasi Trumpy, yang memberinya legitimasi baru. Biden meminta agen intelijen AS bulan lalu untuk melipatgandakan upaya mereka untuk memberantas asalkan Covid-19 setelah laporan sebelumnya, yang diungkapkan oleh Wall Street Journal, yang mengklaim tiga peneliti laboratorium dirawat di rumah sakit dengan gejala yang mirip dengan influenza pada November 2019.

Apa yang diinginkan oleh dunia di dunia dari Tiongkok dalam penelitian laboratorium laboratorium Wuhan
Anderson mengatakan tidak ada orang yang tahu di Wuhan Institute of the Sick Wuhan menjelang akhir 2019. Selain itu, ada prosedur untuk menginformasikan gejala yang sesuai dengan patogen yang ditangani di laboratorium penahanan berisiko tinggi.

"Jika orang sakit, saya berasumsi bahwa saya akan sakit, dan ternyata mereka menguji virus corona di Singapura sebelum mereka memvaksinasi saya, dan tidak pernah memilikinya."

Tidak hanya itu, banyak kolaborator Anderson di Wuhan, yang datang ke Singapura pada akhir Desember terakhir untuk pertemuan pada virus Nipah. Tidak ada berita tentang penyakit apa pun yang menandai lab, katanya.
"Tidak ada obrolan," kata Anderson. "Para ilmuwan suka bergosip dan bersemangat, tidak ada yang aneh tentang sudut pandang saya yang terjadi pada saat itu yang akan membuat Anda berpikir sesuatu terjadi di sini."

Nama-nama ilmuwan yang diinformasikan yang telah dirawat di rumah sakit belum terungkap. Pemerintah Cina dan Shi Zhengli, peneliti virus kelelawar yang sekarang terkenal di laboratorium, telah berulang kali membantah bahwa fasilitas yang telah disewa Covid-19. Pekerjaan Anderson pada fasilitas, dan pembiayaan, berakhir setelah pandemi muncul dan fokus pada virus corona yang baru.




Minggu, 11 Juli 2021

Jepang Mendeklarasikan Darurat Covid di Tokyo, Olimpiade Kemungkinan Tidak Dihadiri Fans





Tokyo Olympics logo 2021 by Sigit Irawan

 

Jepang Mendeklarasikan Darurat Covid di Tokyo, Olimpiade Kemungkinan Tidak Dihadiri Fans

Ibukota Jepang akan memasuki keadaan darurat keempat sejak awal Pandemi pada hari Senin, 12 Juli 2021. Menurut Associated Press, fokus utama dari perintah darurat baru adalah untuk menutup bar, restoran dan tempat karaoke yang menyediakan alkohol. Dilaporkan bahwa untuk menjaga semua perayaan terkait dengan Olimpiade. Warga Tokyo diperkirakan akan dihimbau untuk tetap tinggal di rumah dan melihat acara Olimpiade di televisi. Situasi darurat ini juga akan mencegah masuknya audiens dari bagian lain Jepang yang bisa datang untuk melihat pertandingan.

Sebanyak 52,6 juta jiwa telah menerima vaksin Covid-19 yang telah diberikan Jepang sejauh ini dengan hampir 10 juta dosis yang diberikan sejak awal bulan Juli. Meskipun sudah 25% dari populasi Jepang telah menerima setidaknya satu dosis ketika peluncuran vaksin negara semakin cepat. Tetapi ada beberapa kekhawatiran sekarang bahwa peluncurannya bisa terlalu cepat karena pemerintah menghadapi kurangnya vaksin Pfizer. Dari Juli hingga September, Jepang dijadwalkan untuk menerima 7 juta dosis suntikan Pfizer.

Bulan lalu, setelah Jepang membatalkan beberapa pembatasan Covid, Organisasi Olimpiade Tokyo mengumumkan bahwa penonton nasional akan diizinkan untuk menghadiri acara tersebut. Batas penonton hanya diperbolehkan 50% dari kapasitas tempat, hingga maksimum 10.000 penonton sesuai dengan aturan Pemerintah Jepang Covid-19 untuk acara olahraga bergengsi dunia ini. Sebagai tindakan pencegahan, aturan ketat diterapkan untuk penonton, termasuk kontrol suhu, penggunaan masker dan pelarangan bersorak atau bahkan batuk. Namun, Tokyo telah melihat bahwa rata-rata kasus Covid-19 meningkat dari 400 per hari hingga mendekati 650 per hari.



Sumber : Forbes.com

FOTO PROFIL ANIME, DILARANG BERARGUMEN! - KESALAHAN LOGIKA

 - Kesalahan Logika - A. Pengertian Kesalahan logika, atau biasa kita sebut sebagai "Logical Fallacy", merupakan suatu alur penala...