Black Widow review
SPOILER ALERT!!!
Bagi yang belum nonton silakan klik di bawah ini.
Nonton film BLACK WIDOW (2021) FULL MOVIE - GRATIS
Akhirnya setelah sekian lama aku gk nulis review lagi hehe dan setelah penantian dan delay 1 tahun akhirnya aku bisa menonton film yang dari duluuuu aku tunggu yaitu Black Widow. Akhirnya Disney membuat film solo yang orang2 inginkan dari dulu. Walau sudah dibuat tapi sebenarnya sudah terlambat bagi Disney untuk menggarap film ini soalnya hilangnya hype para fans dengan karakter Natasha Romanoff soalnya karakternya sudah mati di Endgame. Karakter Natasha sebenarnya sudah agak tidak relevan lagi.
Secara personal aku benar2 menyukai Scarlett Johansson sebagai aktris dan performa sebagai Natasha Romanoff bener2 fantastis… menurutku dia itu udah emang born to be the one and only Black Widow. Sudah dipastikan dengan performa Scarlett selama ini, tidak bisa diragukan aku pasti akan menikmati film ini walau aku juga sadar ini akan menjadi film yang pointless seperti film2 spinoff mcu lainnya. But hey at least aku bisa melihat Scarlett sebagai Black Widow untuk yang terakhir kalinya, kan? Itung2 fanservice.
Secara keseluruhan film ini menggunakan formula film2 mcu selama ini: cast yang beragam, koreografi yang keren, ledakan, dan big over the top cgi last act dan tentu saja build untuk project2 masa depan mcu… tipikal sekali. Terlepas dari hal itu semua film ini cukup medioker at its best. Terkadang film ini berusaha menjadi lucu tapi sedetik kemudian ingin menjadi serius, script film ini terkadang punya kualitas yang naik turun juga, sinematografi dan editing cukup biasa tapi juga sewaktu2 bisa menjadi cukup keren dan refreshing, aku juga suka overall scoringnya, dan juga performa para castnya juga sebenarnya cukup ok. Walau aku senang melihat Scarlett sepanjang film tapi aktingnya cuma itu2 aja, tidak ada yang terlalu spesial dan baru, beruntungnya Florence Pugh yang memerankan Yelena Belova mampu membawa mood disetiap scene yang dia masuki, dia lucu dan menarik, dia punya momen rapuh tapi tidak membuatnya terlihat lemah dan rata2 jokes2 yang lucu itu keluar dari linenya Yelena. Dia benar2 standout di film ini and I gave her credit. (dia pemeran utama di Midsommar btw)
Nah, sesi ini sebenarnya cuma isinya lebih ke rant dan unek2 aja… yaitu seperti film Disney dan film2 superhero pada umumnya… film ini benar2 middle finger untuk kaum lelaki. Like hanya ada 3 karakter cowok disini dan mereka semua diperlakukan dengan sampah. Red Guardian? Captain America versi rusia? Mengharapkan dia di film ini? Fear no more, dia jadi samsak roasting bahkan sampe ditojok sama karakter utama lain. Dia gendut dan menjijikan, selalu berusaha lucu walau kadang2 memang-, dan yang paling mengecewakan dia bahkan gk pernah menang dan selalu dihajar oleh orang yang lebih “superior”, karakternya benar2 wasted disini. Karakter temennya Natasha yang suka ngebantu dia... aku gk tau gunanya apa di itu film dan bahkan dia dapat character posternya sendiri padahal perannya itu gk ada lol. Antagonis utama? Drekov? Well dia cuma bapak2 tua yang lemah, egonya gede, cuma jahat pokoknya dan tidak pantas untuk dijadikan antagonis yang menantang dan menari bagi Black Widow.
Sekarang aku pen ngomongin Taksmaster, penjahat yang udah lumrah di komik2 marvel. Punya kemampuan mimicking gerakan musuhnya dengan photographic reflexesnya tentunya bisa menjadi antagonis yang sempurnya bagi Natasha, bukankah begitu? Well fear no more soalnya dia cuma bakal jadi penjahat mcu yang terlupakan lainnya. Jujur saja, aku lumayan suka scene awalnya, dia benar2 terlihat sebagai seorang ancaman, ditambah dengan musik yang intense, membuatku terpukau saat fight scene pertamanya muncul dan sayangnya antiklimaks di akhir film. Taksmaster itu karakter yang paling wasted potential termasuk Red Guardian. Plus twistnya lagi… sumpah gk jelas dan bikin garuk2 kepala.
Don't get me wrong, setelah semua itu aku masih tetep enjoy filmnya pas aku nobar dengan temanku.
Ceritanya sebenarnya dibuka cukup serius dan grim dan overall promising, mirip2 tone the Winter Soldier dan sebenarnya banyak kemiripan sebenarnya kalo dipikir2 wkwkw tapi jika dibandingkan, film ini jauh dibawah the Winter Soldier. Plot dari film ini sebenarnya standar film2 espionage ala2 Jason Bourne ripoff yang sudah dipakai di film2 lainnya. Dia juga punya subplot tentang keluarga lamanya blablabla yang menurutku cukup oke walau rada agak distracting kalo digabungin dengan plot espionage utamanya wkwkw.
Yap seperti dugaanku film ini memang bakal jadi film spinoff pointless medioker mcu lainnya dengan plot yang dangkal tanpa memberikan hal yang baru, tidak memberikan efek apa2 bagi mcu secara keseluruhan tapi mempunyai adegan bertarung yang over the top big cgi and explosion, dan tambahan juga diversity propaganda yang ditaruh dengan cukup absurd, distracting, and to the point insulting yang mulai dari cast sampai orang dibalik layar itu sendiri.
Disutradarai oleh Cate Shortland yang selama ini film2 yang dia sutradarai cuma film low budget yang orang gk pernah dengar dan jujur agak aneh dan membuatku bertanya2 kenapa orang dengan resume seperti itu mendapat tanggung jawab untuk menggarap film blockbuster 200 juta dollar. Dan ini tidak pertama kalinya Disney melakukan ini. Rata2 film Disney itu jelek karena orang yang dibalik layar rata2 memang orang sebenarnya kurang “pengalaman”. Don’t get me wrong, bisa saja mereka dapat memberikan hasil yang cukup fantastis, tapi apakah gk aneh kalau korporat segede Disney mempercayakan project2 mereka dengan orang2 yang resumenya masih belum bisa terjamin… I mean, it’s a bold move. Cuma potensi untuk gagalnya lebih tinggi gambingnya gitu. Jika misalnya mereka menyewa sutradara yang udah gede seperti anggaplah walau gk mungkin the Russo Brothers yang udah ngegarap The Winter Soldier, Civil War, Infinity War, Endgame. Mereka punya potensi untuk gagal, iya… tapi lihat lagi hasil karya mereka, kekhawathiranmu akan kegagalan mereka jadi makin pudar karena kau sudah tau kemampuan mereka dan apa yang mereka bisa. But I don’t know, this is just my opinion.
Walau aku emang sudah duga bakal jadi seperti ini, aku sebenarnya tetap kurang gk terima dengan hasil medioker untuk film ini, apalagi untuk Natasha Romanoff. Percaya atau tidak, aku sebenarnya pengen film ini untuk sukses bukan hanya secara finansial, tapi sebagai film dan karya seni itu sendiri, aku juga ingin Black Widow bisa mendapatkan pengakuan yang sepantasnya dia dapatkan dan menjadi ucapan selamat tinggal yang memorable daripada membuatnya mati gara2 jatuh dari jurang. Alih2 itu yang aku dapat cuma film film action medioker dengan konklusi yang antiklimaks dan pointless, eksekusi yang stengah2, wasted character potentian, dan lebih fokus untuk buildup project futurenya marvel serta pemaksaan unsur feminisme. film yang tidak punya ambisi apa2, dibuat oleh orang yang seharusnya tidak dipercayakan untuk project sebesar ini menuju pada akhirnya membuang2 kesempatan yang sudah ada...
Rasanya sedih banget setelah bertahun2 berlalu menunggu film solo Black Widow dan yang kita dapat rasanya mending gak usah sama sekali.
Jadi untuk akhir secara berat hati aku kasih film ini rating 6/10
(itupun gara2 action yang keren, cgi over the top, musik intense, dan performa Natasha juga Yelena yang mengangkat film ini dan membuatnya menjadi punya watch value)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar